Dalam radio streaming dua codec audio mp3 dan AAC adalah yang sering digunakan. Kedua software server audio streaming populer Icecast dan SHOUTcast keduanya mendukung format ini. Tapi masih banyak teman-teman broadcaster yang masih bimbang menentukan format audio streaming mana ya yang akan digunakan. Bahkan belum tahu apa perbedaan mp3 dan AAC.
Perbedaan yang paling menonjol antara streaming mp3 dan AAC adalah pada efisiensi bandwidth. Dalam hal ini AAC+ lebih unggul. Contoh kasus dengan hanya 32 Kbps, radio streaming dengan format AAC+ sudah mampu menghasilkan kualitas audio yang jernih dengan range full stereo. Sedangkan dengan codec audio streaming mp3, paling tidak kita memerlukan bitrate 96 Kbps untuk menghasilkan kualitas audio yang jernih dan stereo. Untuk lebih memahami perbedaan mp3 dan aac pada streaming, putar contoh file berikut dan amati :
MP3 32 Kbps
HE-AAC 32Kbps
Nah bagaimana? Setelah memutar contoh di atas apakah dapat merasakan perbedaanya?
Dulu walaupun secara kualitas streaming AAC+ lebih hemat bandwidth, namun untuk kompatibilitas MP3 masih unggul. Karena AAC+ hanya dapat diputar menggunakan player tertentu seperti VLC player, Winamp dan flash player untuk website. Sejak sekitar tahun 2014, barulah AAC+ dapat diputar di HTML5 audio player di berbagai browser modern seperti firefox, chroome, opera dan sebagainya hingga sekarang. Versi code terkini AAC adalah HE-AAC V2.